Proses terbentuknya planet
bumi tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata surya. Hal ini
dikarenakan bumi merupakan salah satu anggota keluarga matahari, di samping
planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor. Bahkan para ilmuan memperkirakan
bahwa matahari terbentuk terlebih dahulu, sedangkan planet-planet masih dalm
wujud awan debu dan gas kosmis yang disebut nebula
berputar mengelilingi matahari. Awan, debu, dan gas kosmis tersebut terus
beputar dan akhirnya saling bersatu karena pengaruh gravitasi, kemudan
mengelompokan membentuk bulatan-bulatan bola besar yang disebut planet, termasuk planet bumi.
Dari
proses tersebut, kita memperoleh gambaran bahwa sistem tata suya berasal dari
massa gas (kabut gas atau nebula)
yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan. Massa gas tersebut secara
berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Karena massa
gas itu berotasi dengan kecepatan yang makin lama semakin tinggi, pada bagian
khatulistiwa (ekuatornya) yang endapat gaya sentrifugal paling besar, sehingga
massa tersebut menggelembung. Akhirnya dari bagian yang menggelembung tersebut
ada bagian yang terlepas (terlempar) dan membentuk bola-bola pijar dengan
ukuran berbeda satu sama lain.
Massa
gas induk tersebut akhirnya menjadi matahari, sedangkan bola-bola kecil yang
terlepas dari massa induknya mendingin menjadi planet, termasuk bumi kita. Pada
sat terlepas dari massa induknya, planet-planet anggota tata surya masih
merupakan bola pjar dengan suhu sangat tinggi. Karena lanet berotasi, maka ada
bagian tubuhnya yang terlepas dan berotsi sambil beredar mengelilingi planet
tersebut. Benda tersebut selanjutnya dinamakan bulan (satelit alam).
Post a Comment